China, Goodcar.id - Insiden kebakaran mobil listrik di China bikin geger penikmat otomotif. Mobil yang diduga Changan Avatr 06 ini dilaporkan terbakar saat diparkir di bawah terik matahari, hingga api menjalar ke tujuh mobil lain di sekitarnya.
Beruntung, tak ada korban jiwa, tapi kasus ini jadi peringatan serius bagi pengguna mobil listrik soal risiko panas berlebih di kabin.
Mobil Baru, Jarak Tempuh Masih 1.000 Km
Menurut laporan The Sanxiang Daily, peristiwa ini terjadi pada 5 Oktober 2025 di area parkir Dongbi Village, Kota Ningde, Provinsi Fujian. Pemilik mobil mengaku baru membeli Changan Avatr 06 pada akhir Agustus, dan selama satu setengah bulan baru menempuh jarak 1.066 km.
Sebelum kebakaran, aplikasi Avatr menunjukkan suhu kabin mencapai 76,4 derajat Celsius. Tak lama, asap muncul dari jok penumpang depan, disusul nyala api besar yang akhirnya membakar tujuh mobil di sekitar lokasi, termasuk beberapa unit Audi, BMW, Mazda, dan Aion.
Dugaan Bukan dari Baterai
Menariknya, hingga kini belum ada bukti bahwa baterai mobil menjadi penyebab utama kebakaran.
Namun, seorang blogger otomotif Tiongkok bernama Yu Dianke mengungkap dugaan menarik. Ia menyebut, banyaknya aksesori di konsol tengah mobil bisa saja memantulkan cahaya dan memfokuskan panas ke area jok penumpang depan, memicu titik api. Selain itu, kemungkinan ledakan parfum kabin juga belum dikesampingkan.
Pihak Avatr, Changan, dan CATL belum memberikan pernyataan resmi. Namun, pemilik mobil mengatakan pabrikan sudah menghubungi dan berjanji menangani kasus ini secara layak.
Jadi Peringatan Buat Pemilik EV
Beberapa ahli mengingatkan agar mobil listrik tidak diparkir terlalu lama di bawah panas ekstrem, terutama jika kabin berisi banyak benda yang mudah terbakar atau memantulkan cahaya, seperti parfum, ornamen kristal, atau aksesori logam.
“Panas kabin bisa meningkat drastis ketika mobil parkir di bawah matahari langsung. Aksesori reflektif bisa memperburuk kondisi itu,” tulis laman tersebut dikutip 9 Oktober 2025